Hadirnya Badan Restorasi Gambut (BRG) RI disambut positif oleh negara-negara luar. Mereka mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang gerak cepat membentuk BRG untuk merestorasi lahan gambut yang mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan. Kepala BRG RI Nazir Foead mengatakan, sejumlah negara itu yakni Norwegia, Jerman, Inggris, Denmark, Ausralia, Canada, Jepang, dan Korea Selatan. Apresisasi ditujukan negasara sahabat dengan memberikan bantuan dana agar program restorasi lahan gambut oleh pemerintah terlaksana dengan maksimal.
“Restorasi gambut menjadi salah satu yang menjadi perhatian dunia saat ini selain reforestasi. Sejauh ini respons dunia sangat positif sekali terhadap Indonesia,” kata Nazir yang dijumpai seusai acara pembukaan pertemuan Menteri Lingkungan Asia Pasifik “The First Asia Bonn Challenge High Level Roudtable Meeting” di Griya Agung Palembang, Rabu (10/5). Pada prinsipnya, kalangan internasional sangat mengapresiasi keinginan Indonesia memulihkan lahan gambut, terlebih lagi ketika mengetahui bahwa langkah itu sejatinya sudah diambil sebelum lahirnya komitmen negara-negara anggota Bonn Challenge. Salah satu wujud nyatanya yakni keberadaan lokasi kebun plasma nutfah dan hutan buatan rawa gambut di Desa Sepucuk Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan sejak 2011.
Ditempat yang sama, Sekretaris Negara Kementerian Federal untuk Lingkungan, Konservasi Alam, Bangunan dan Keselamatan Nuklir Jerman, Jochen Flashbarth mengatakan, segala dukungan diberikan kepada Indoensia semata agar terselamatkannya lingkungan alam Indonesia terutama memoratorium lahan gambut. Pihaknya sangat mengapresiasi hal itu dan berharap Indonesia tetap concern pada rencananya restorasi lahan gambut.
Selengkapnya di: