Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Hj Anisah Rasyidah Wahid didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) HSU, Hj Lailatanur Raudhah, meninjau kawasan ekowisata hutan rawa yang berada di Desa Pulantani, Kecamatan Haur Gading, Kalimantan Selatan.
Dalam peninjauan tersebut, Hj Anisah juga didampingi langsung oleh Camat Haur Gading Kamarudin, Kepala Desa Setempat dan Duta Ekowisata Nasional 2020 Zainal Fuad, demi melihat langsung potensi yang ada.
Disamping kawasan Demplot Budidaya purun yang luasnya ratusan hektare, kawasan yang rencananya bakal dijadikan ekowisata ini juga menampilkan sport-sport menarik.
Di antaranya, keanekaragaman hayati ekosistem gambut dimana pohon rasau, pantung, belangiran, kelakai yang masih tampak asri dan teduh.
Ketua Dekranasda HSU dalam peninjauan tersebut mengaku terkesima melihat kawasan yang masih asri ini meski berada di hutan rawa.
Dirinya memberikan apresiasi kepada para kepala desa yang secara swadaya berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan ekowisata.
Menurutnya, dengan adanya kawasan ekowisata ini, ia menyakini bakal terbukanya peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar jika hal ini benar-benar ada dan dikelola.
“Semua ini dapat berhasil, jika syarat ini dapat dilakukan, yakni akomodasi dan transportasi ke kawasan ekowisata ini lancar, yang mana perlu kita benahi,” ujar Anisah.
Ditambahkan, perlu tekad dan rencana yang matang dalam membuka kawasan ekowisata ini, baik dari dorongan pemerintah daerah, Duta ekowisata, para perajin purun, serta Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), Tim Budi Daya Bambu dan Pendamping Desa.
Ia juga berharap kawasan ini tidak hanya sebagai kawasan budi daya purun saja, akan tetapi nantinya sebagai objek ekowisata di Kalimantan Selatan.
Ditemui terpisah, Iwan Hermawan selaku fasilitator Lahan Peduli Gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG), mengatakan, inisiasinya untuk membangun ekowisata ini cukup lah sulit disamping melihat kondisi alam kawasan desa ini yang merupakan hutan rawa.
“Mengajak para kepala desa untuk bekerja sama membangun kawasan ini lah tantangan yang paling sulitnya.” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan lingkungan ekosistem gambut tidak dapat dilakukan secara perseorangan, akan tetapi perlunya adanya kerja sama dengan gagasan dan komitmen bersama sama pula.
“Kami ajak semua kepala desa yang ada, baik Kepala Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Kepala Desa Tuhuran, sehingga dampak adanya ekowisata Gambut ini nantinya. Para nelayan yang saat ini sulit mencari ikan, akhirnya mendapatkan hasil dari mengantar wisatawan.” Ujarnya
Selain itu, dampak yang lainnya, kata Iwan, desa-desa yang semalam ini menjadi sentra kerajinan anyaman purun pun di Kecamatan Haur Gading ikut terangkat dan produk-produknya tambah laku terjual.
Disamping wisata susur rawa dengan menggunakan perahu, Anisah bersama rombongan juga menyempatkan untuk beristirahat di Pondok Pemantau Api “Wisata Purun” yang berada di kawasan Desa Tambak Sari Panji.
https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/01/11/benahi-akses-menuju-wisata-susur-rawa-di-kabupaten-hsu