Produk dan output dari desa-desa gambut sangat banyak dan beragam sebenarnya, apalagi daerah yang dianugerahi hasil alam yang sangat variasi dan potensial di lahan rawa gambut. Misal olahan kerajinan tangan di Kalsel dan Sumsel berbahan purun, enceng gondok dibuat jadi tas sepatu, makanan, obat-obatan dari lahan gambut dan lain sejenisnya. Ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan positif jika dijual ke pasar.
Akan tetapi kendala klasiknya adalah pasar. Bagaimana memasarkan dan kepada siapa akan dipasarkan. Karena itu, mulai 22 Juli hingga 24 Juli 2020, Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia mendorong peningkatan kapasitas kelompok masyarakat di Desa Peduli Gambut (DPG), dengan memberikan pelatihan bisnis online bagaimana cara memasarkan produk mereka melalui mitra BRG yaitu Bukalapak.
Menurut Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG RI, Myrna A. Safitri, kegiatan restorasi gambut harus berjalan seiring dengan kegiatan ekonomi kerakyatan yang ada di desa gambut. Apalagi kegiatan ekonomi yang berada di bawah naungan UMKM.
Sejauh ini BRG sudah melakukan kegiatan revitalisasi ekonomi kepada kelompok masyarakat, kegiatan peningkatan kapasitas untuk pengelolaan kelembagaan badan usaha pengembangan desa, dan kegiatan ekonomi kreatif yang dikerjakan oleh anak-anak muda di desa gambut. Dan itu menjadi bukti bahwa BRG serius mendampingi UMKM dan Bumdes dalam upaya memberikan nilai tambah yang berasal dari ekosistem Gambut.
Pelatihan berbisnis online yang digelar bersama Bukalapak ini terbagi dalam dua modul dengan jumlah peserta UMKM mencapai 49 di antaranya dari Riau sebanyak 6 Pokmas, Sumsel sebanyak 12 Pokmas, Kalbar sebanyak 11 Pokmas, Kalteng sebanyak 8 pokmas dan Kalsel sebanyak 12 pokmas. Modul-modul yang diajarkan antara lain: pengenalan market place, tutorial membuat akun, mengunggah foto, deskripsi produk, proses pesanan dan manajemen distribusi.
Dengan mengenal teknologi digital dan berbisnis secara digital banyak manfaat yang diperoleh dibanding pemasaran konvensional. Program ini juga sejalan dengan prioritas Nasional di bidang Program ini sejalan dengan Nawa Cita, terutama dalam hal upaya membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI, meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dan, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial.