Badan Restorasi Gambut (BRG) mengakui tidak mudah merestorasi 2,7 juta ekosistem gambut dalam kurun waktu lima tahun. Target 2,7 juta hektare (ha) lahan yang perlu direstorasi sangat tidak seimbang dengan masa tugas BRG yakni lima tahun. Belum lagi dari 2,7 hektar tersebut sekitar 1,7 juta ha berada di lahan konsesi dan sekitar 900 ribu sampai 1 juta ha non konsesi. Untuk mengoptimalkan peranan BRG RI, pemerintah melakukan tugas supervisi untuk lahan konsensi. Lahan tersebut terbagi menjadi dua yakni konsesi perkebunan dan konsesi kehutanan. Target restorasi areal perkebunan sekitar 555 ribu ha, dan untuk areal kehutanan hampir 1,2 juta ha.
BRG terus melakukan koordinasi dengan Kementrian LHK dan Ditjen Perkebunan agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang. Nazir mengatakan pihaknya akan melakukan konsesi kehutanan terlebih dahulu, baru akan melangkah ke areal perkebunan. BRG mengaku pihaknya tidak mudah merestorasi gambut sendiri, tentu perlunya dukungan dari sumber daya manusia dan membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Nazir mengaku masih banyak pekerjaan rumah dari masa lalu yang kini harus di selesaikan oleh BRG.
Informasi selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini: https://economy.okezone.com/read/2019/09/06/320/2101334/tak-mudah-restorasi-2-7-juta-ha-gambut-ternyata-masalahnya-di-sini?page=1