Sejak diluncurkannya Sistem Pemantau Air Lahan Gabut (Sipalaga) oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) penggunaaan aplikasi tersbut semakin dipercanggih. Alat yang dibuat semata agar memantau dan membaca potensi kebakaran di musim kemarau tersebut turut membantu BRG dalam melaksanakan tugasnya. Deputi III Badan Restorasi Gambut (BRG), Myrna A Safitri menjelaskan, secara keseluruhan alat Sipalaga sudah dipasang di 7 provinsi berjumlah 120 unit. Sipalaga sendiri dipersiapkan untuk mencegah potensi Karhutla akibat kekeringan di lahan gambut.
Pengadaan aplikasi Sipalaga sebagai hasil kolaborasi antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BRG guna mencegah karhutla pada kawasan gambut di seluruh Indonesia. Sistem Sipalaga ini bisa mendeteksi tinggi muka air dan kebasahan lahan gambut, di ekosistem gambut secara langsung. Kemudian, agar lahan gambut tetap basah, BRG akan memantau secara real time setiap 60 menit sekali. Setelah itu, data tersebut dikirim ke server BRG dan KLHK untuk dilakukan pengecekan.
Informasi selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini: https://www.riauonline.co.id/lingkungan/read/2019/07/30/lahan-kering-rentan-terbakar-terdeteksi-dari-sipalaga-badan-restorasi-gambut