Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) menanam 200 pohon di Desa Sigi Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan ini sebagai langkah untuk menjaga ekosistem basah pada lahan gambut, sekaligus memperingati hari lahan basah sedunia.
“Peringatan Hari Lahan Basah tahun 2024 mengangkat tema Wetlands and Human Well Being,” ungkap Kepala Kelompok Kerja Perencanaan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove, Noviar di Desa Sigi, Rabu, 7 Februari 2024.
Ia menyampaikan tema yang diambil menggarisbawahi pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah sebagai unsur yang tidak terpisahkan untuk mendukung kesejahteraan kehidupan manusia.
Noviar menegaskan lahan gambut adalah bagian dari ekosistem lahan basah, gambut memiliki berbagai manfaat, diantaranya menjaga tata air dan mengurangi dampak buruk musim penghujan atau musim kemarau, mencegah kekeringan dan banjir.
Selain itu, lahan gambut menyimpan cadangan karbon dalam jumlah besar, menopang penghidupan masyarakat yang hidup dengan bergantung pada jasa lingkungan yang diberikan oleh ekosistem gambut.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (KLHK), Yuyu Rahayu menyampaikan kegiatan ini merupakan pelaksanaan yang tiga kali dari keseluruhan penanaman serentak
“Kegiatan penanaman serentak di Indonesia pertama dan kedua dilaksanakan pada awal musim penghujan tahun 2024,” tuturnya.
Yuyu menegaskan kegiatan penanaman pohon merupakan kegiatan konkret dan strategis dalam mengatasi Triple Planetary Crisis, yakni perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.