Sari Nanas Beringin terbuat dari buah nanas murni dan berkualitas yang ditanam di lahan gambut Riau. Minuman ini memiliki cita rasa segar dan manis dari ekstrak buah nanas. Minuman Sari Nanas juga memberikan serat, nutrisi, dan vitamin C yang bermanfaat untuk tubuh. Produk minuman ini dibuat oleh kelompok masyarakat Beringin melakukan budidaya dan memproduksi olahan dari nanas yang ditanam di lahan gambut Riau. Kelompok dibentuk pada tahun 2020 bekerjasama dengan BUMDes Riau. Budidaya nanas di lahan gambut Riau adalah perpaduan antara petualangan, ketekunan, dan alam yang mempesona
Minuman Empon-Empon menggabungkan berbagai rempah-rempah. Dikenal selama berabad-abad di Indonesia, ramuan ini telah menjadi andalan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan masalah pencernaan, dan menghadirkan sifat anti-inflamasi yang membantu tubuh tetap segar dan sehat. Minuman Empon-empon ini diproduksi oleh Kelompok Masyarakat KWT Tunas Muda di Jambi yang terletak di Desa Mandala Jaya, Tanjung Jabung Barat terdiri dari 15 anggota yang berperan aktif dalam budidaya dan pengolahan tanaman TOGA. KWT Tunas Muda menjalankan praktik terbaik dalam merawat tanaman, memilih biji yang berkualitas tinggi, serta mengolahnya dengan cermat.
Wedang Jamer Rastra terbuat dari jahe merah berkualitas yang ditanam di lahan gambut Sumatera diproduksi oleh Kelompok Masyarakat Rambai Sejahtera memproduksi olahan dari Jahe yang ditanam di lahan gambut Sumatera Selatan terletak di Desa Rambai, Kab. Banyuasin, kelompok dibentuk pada tahun 2020 atas inisiasi dari BRGM. Minuman ini memiliki citarasa pedas dan hangat jahe, yang diperkaya dengan gula jawa asli tanpa pengawet dan pemanis buatan.
Kopi Liberika, yang memiliki nama ilmiah Coffea liberica, merupakan jenis kopi yang berasal dari wilayah Afrika Barat namun kali ini kopi liberika ini diproduksi oleh Kelompok Masyarakat Sahep Gadabar merupakan sebuah kelompok yang berada di desa Gandang Barat, Kalimantan Tengah. Sahep berarti lahan gambut dalam bahasa Kalimantan, sedangkan Gadabar berarti Gandang Barat, desa mereka. Jenis produk yang dihasilkan oleh kelompok ialah kopi bubuk, biji kopi sangria, dan biji kopi mentah. Sahep Gadabar mengakomodasi sekitar 30 petani kopi dengan produksi rata-rata sekitar 500 kg green beans coffee setiap tahunnya. Perbedaan utama antara Kopi Liberika dan Arabika adalah karakteristik rasa yang lebih kuat pada Kopi Liberika, dengan rasa yang mencakup elemen gurih hingga asam. Selain itu, Kopi Liberika Sahep Gadabar telah diperkaya dengan berbagai ramuan lokal yang memberikan tambahan cita rasa yang istimewa.