Restorasi gambut menjadi satu di antara cara yang dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Di Desa Seponjen, Kabupaten Muaro Jambi, sekat beton precast mulai menjadi cara untuk menjaga ketinggian air di kawasan gambut.
Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead saat melakukan pengecekan sekat kanal precast di desa Seponjen, Muaro Jambi, menyampaikan bahwa sekat kanal merupakan upaya untuk rewetting (pembasahan) lahan gambut untuk mencegah terjadinya karhutla di kawasan gambut. Yang menjadi kelebihan dari sekat kanal precast adalah ketahanannya.
“Sekat kanal ini dibuat dari beton yang lebih kuat dibandingkan sekat kanal biasa yang dibuat dari kayu,” jelasnya, saat melakukan pengecekan pembuatan sekat kanal precast di Desa Seponjen, Muarojambi, Jumat (4/9/2020).
Selain itu, perawatannya juga tidak begitu rumit. Jika sekat kanal dari kayu perlu diperbaiki sekitar dua tahun sekali, sekat kanal beton bisa bertahan hingga 10 tahun.
“Dari segi kualitasnya juga, sekat kanal dari beton lebih efektif dibandingkan dengan yang berbahan kayu,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, senior engineering BRG, Cut Afitatul Aini menjelaskan, proses pembuatan sekat kanal tersebut. Mula-mula sekat kanal dicetak di luar tempat pemasangan dengan model PVC. Pondasi yang kokoh dan ujung cor beton yang dicetak runcing diharapkan lebih mudah untuk ditegakkan di air. “Kita kasih besi untuk penguat, sehingga ketika ditumbuk atau diinjak, dan meski dipasang pada tempat yang memiliki tekanan air dan tekanan tanah, betonnya tetap kuat,” jelas Cut.
Informasi lebih lengkap perihal berbagai tipe sekat kanal juga tersedia di web BRG: https://brgm.go.id/publikasi/