Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG), Haris Gunawan optimis dengan penanaman sagu dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut dia, sampai saat ini total produksi tepung sagu nasional mencapai 6,84 juta ton per tahun. Sedangkan potensi produk sagu seluruh Indonesia sebesar 5,5 juta ha dikalikan rata-rata produksi 25 ton per hektar yang ekuivalen dengan 165 juta ton. Sebagai contoh, masyarakat di Desa Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menanam sagu sebagai tanaman semi budidaya. Luas lahan sagu di kabupaten ini mencapai 63.000 hektar, sedangkan luas lahan sagu di Provinsi Riau seluas 84.000 hektar.
“Solusi ekonomi produktif lain untuk Karhutla dengan pengembangan produk kerajinan tanaman purun. Banyak ditemui di wilayah Kalimantan. Tanaman ini bisa dijadikan sebagai produk makanan yang diambil dari akar purun,” kata dia.
Informasi selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini:
https://www.jawapos.com/ekonomi/02/10/2019/brg-lawan-karhutla-dengan-pengembangan-ekonomi-produktif/