Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Hidup Republik Kongo diwakili oleh Arlette Soudan-Nonault mengunjungi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (29/10/). Kehadirannya tak lain adalah untuk menyaksikan pelaksanaan program restoraasi lahan gambut oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pihak Kementerian Parawisata dan Lingkungan Hidup Republik Kongo mengaku terdorong untuk meningkatkan program restorasi lingkungan di Kongo setelah menyaksikan banyak aktivitas restorasi di Kalimantan Barat. Pemerintah Kongo menyebut Kalbar jadi percontohan pelaksanaan program restorasi bagi negara mereka.
“Kita sangat bersyukur karena Kalbar menjadi barometer serta menjadi daerah referensi untuk restorasi lahan gambut bagi negara lain. Hal ini tentu membuktikan Kalbar menjadi perhatian dunia,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji di Pontianak.
Di Kalimantan Barat sendiri terdapat 1,7 juta hektar lahan gambut di lahan itu masyarakat dapat menanam tanaman yang bernilai ekonomi yang bisa mengubah keadaan sosial mereka misalnya ditanami talas yang juga bisa diterapkan di Kongo. “Pertemuan ini merupakan sangat penting bagi negara kami (Republik Kongo). Jadi kami juga melakukan perjanjian tripartit antara Indonesia, Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo untuk penanganan lahan gambut dan resefasinya,” kata perwakilan Pemerintah Republik Kongo, Arlette.
Informasi selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini :