Pepohonan sagu yang tumbuh di berbagai tempat di perhutanan Riau menjadi salah satu icon yang patut dipertahankan. Selain bisa menjadi cadangan pangan, sagu sangat dibutuhkan masyarakat dunia untuk diolah mejadi berbagai olahan makanan. Badan Restorasi Gambut (BRG) RI berkomitmen mengembangkan lahan gambut yang terdapat pohon sagunya menjadi kawasan produktif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan secara bertahap dapat mengembalikan ekosistem gambut.
Saat ini, gambut menjadi harta berharga di Provinsi Riau, banyaknya tumbuhan sagu yang tumbuh, menjadikan Provinsi Riau sebagai salah satu produsen sagu terbesar di Indonesia. Potensi luas lahan gambut yang bisa di manfaatkan sekitar 47.526,55 km2. Karena itu, Riau berpotensi menjadi provinsi pengekspor sagu terbesar dari Indonesia.
Sebagai tindak lanjutnya, BRG bersama Tropical Peatland Centre mempertajam program produktivitas gambut di sejumlah wilayah Indonesia salah satunya di Meranti, Riau. Perhitungan BRG setiap satu hektare bisa menghasilkan 20 Ton tepung. Dengan jumlah produksi sebesar itu, Riau bisa menjadi pengekspor sagu terbesar di Indonesia. Pakar Gambut dari Universitas Hokaido, Profesor Mitsuru Osaki mengatakan, pengembangan pertanian sagu di lahan gambut akan memberikan dampak ekonomis yang besar bila dikelola dengan baik.
Informasi selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini :
https://www.goriau.com/berita/baca/meranti-berpotensi-jadi-pengekspor-tepung-sagu-terbesar.html