SIARAN PERS
No: 11/SIPERS/BRGM/08/2022
dapat disiarkan segera
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono beserta jajarannya memberikan Master Class bertema “Restorasi gambut dan Rehabilitasi Mangrove” di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) (22/08/22). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dwiko Budi Permadi dan jajarannya serta mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM.
“Terima kasih Dekan Fakultas Kehutanan UGM dan jajarannya, telah bekerjasama dengan BRGM melalui Program Magang Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), serta memberikan kesempatan BRGM untuk mengajar. Kegiatan ini penting untuk mahasiswa guna mendalami pengetahuan dan bergabung dalam kegiatan pengelolaan gambut dan mangrove. “ Ucap Hartono.
Hartono berharap melalui materi yang diberikan dapat memberikan gambaran dan wawasan kepada mahasiswa terkait dengan pengelolaan gambut dan mangrove. Hartono menekankan, ekosistem gambut dan mangrove ini penting berada di kawasan hutan, sehingga baik mahasiswa maupun alumni kehutanan bertanggung jawab dalam pengelolaannya.
Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dwiko Budi Permadi menyambut baik kedatangan BRGM di Fakultas Kehutanan UGM. “Terima kasih kepada BRGM, karena telah bersedia memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Semoga melalui pemberian materi ini menambah pengetahuan mahasiswa terkait gambut dan mangrove.” Ujar Dwiko.
Dalam paparannya, Hartono menyampaikan agenda prioritas Presiden Joko Widodo dalam penerapan ekonomi hijau, yakni pembangunan yang menghasilkan rendah karbon, meminimalkan kegiatan yang beresiko merusak lingkungan, pengelolaan SDA memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Gambut dan mangrove memegang peranan penting dalam siklus hidrologi, keberadaan keanekaragaman hayati, jasa lingkungan, dan mitigasi perubahan iklim. Gambut dapat menyimpan karbon 10 kali lebih banyak dibandingkan tanah dan tanaman pada tanah mineral. Begitu pula dengan mangrove, mangrove mampu menyimpan karbon 2 – 5 kali lebih besar dibandingkan hutan tropis daratan. Mangrove eksisting yang ada di Indonesia mencapai 3,36 juta hektare (ha), yang dapat menyimpan cadangan karbon hingga 3.368 Mton CO2e.
Pada akhir kesempatan, Hartono berharap melalui kegiatan ini, dapat mencetak generasi penerus dalam melakukan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Hartono juga menyampaikan arahan kepada para mahasiwa “Ilmu yang telah dipelajari harus dilengkapi dengan ilmu – ilmu lain yang belum dipelajari di kampus.. Ilmu yang diperoleh di fakultas tidak banyak, sehingga teman – teman perlu berkomunikasi dengan fakultas lain. Selain itu, kampus perlu memperkuat alumni dalam pengembangan fakultas.” Pungkas Hartono.