No:31 SIPERS/BRGM/10/2023
Dapat disiarkan segera
Jakarta, 09 Oktober 2023 – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai upaya peningkatan waspada karhutla sepanjang 2023.
Rakorsus Karhutla dipimpin dan dihadiri langsung oleh Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam). Dihadiri oleh 120 peserta yang mewakili dari Menteri dan Kepala Lembaga, Gubernur wilayah Rawan Karhutla, Pangdam/Danrem, Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, para pelaksana teknis lapangan BPBD, serta Kepala UPT Kementerian LHK. Peserta diminta untuk melaporkan secara langsung terkait karhutla di daerahnya masing-masing.
Diketahui hingga 7 Oktober 2023, sejumlah 7.307 hotspot (titik panas) karhutla meningkat dari tahun sebelumnya karena kemarau panjang dan El Nino. Siaga Darurat Karhutla (pusat, provinsi, kabupaten) tetap dilakukan sebagai preventif dan monitoring hotspot di kawasan rawan terbakar.
Mahfud MD juga menghimbau seluruh lembaga/kementerian, Panglima TNI Polri, Kepala Daerah hingga seluruh pemangku kepentingan untuk turut andil dalam penanggulangan karhutla sesuai dengan amanat Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2020.
BRGM dalam menjalankan fungsi dan tugasnya berkomitmen untuk merestorasi gambut di 7 Provinsi wilayah target. Salah satunya adalah melakukan upaya mitigasi melalui kegiatan program Operasi Pembasahan Gambut Rawan Kekeringan (OPGRK) dan Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT) di wilayah yang memliliki kerentanan karhutla, serta upaya lain yang dapat mendorong pembasahan lahan dengan membangun sekat-sekat kanal dan sumur bor, serta melakukan monitoring tinggi muka air pada lahan gambut, melalui sistem SIPALAGA untuk peringatan dini (early warning system). BRGM juga melakukan koordinasi dengan para mitra baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat yang memliki kepentingan dalam melakukan pencegahan karhutla.
Lebih lanjut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati memaparkan, puncak dampak El Nino akan terjadi pada bulan September – Oktober 2023 dan diprediksikan hingga Februari 2024. Sepanjang waktu tersebut, terjadi perubahan iklim akibat musim kemarau dan kenaikan suhu panas bumi.
“Jika dibandingkan dengan El-Nino 2015 dan 2019, tahun ini status El-Nino lebih kecil dan terkendali karena telah dilakukan mitigasi sejak Februari 2023. Sepanjang tahun, kami berupaya untuk membasahi air di lahan gambut di daerah rawan terbakar dan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Modal utama TMC adalah awan yang berpotensi hujan. Target tahun ini tidak hanya memadamkan api namun juga memulihkan kualitas udara.” tutur Dwikorita Karnawati.
Sementara itu, sepanjang 2022 BRGM telah merestorasi gambut sejumlah 244.168 hektar di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua. Provinsi tersebut juga masuk ke dalam 11 provinsi status Siaga Darurat Karhutla. Provinsi lainnya meliputi Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Beberapa Provinsi bahkan telah menaikan status menjadi Tanggap Darurat yaitu Kalimantan Barat, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kota Batu Jawa Timur karena kebakaran di Gunung Arjuno.
Sebagai upaya berkelanjutan, Mahfud MD berterima kasih kepada seluruh pihak atas kerja keras dan kerjasama yang telah terjalin dalam penanggulangan karhutla. “Empat tahun telah dilalui dengan baik. Kami berharap komitmen ini terus berlanjut dan mempertahankan siap siaga karhutla khususnya pada puncak musim kemarau dan El Nino yang masih berlangsung.” pungkasnya.