Rombongan Wakil ketua Komisi IV DPR RI, G. Budisatrio Djiwandono beserta anggota, didampingi oleh Hartono, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRGM) beserta Deputi lingkup BRGM, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Plh. Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Plh. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat mengunjungi sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa (30/11).
Agenda ini merupakan bagian dari kegiatan kunjungan spesifik untuk meninjau pelaksanaan program restorasi gambut dan rehablitasi mangrove di Kalimantan Barat. Rombongan Komisi IV DPR mengunjungi Desa Limbung, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya dan Desa Pasir, Kec. Mempawah, Kab. Mempawah untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar sekaligus meninjau proses pemulihan ekonomi melalui program restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.
Proses restorasi gambut di Desa Limbung sendiri merupakan agenda yang penting, mengingat desa ini tercatat pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup masif di awal tahun ini. Di desa ini, rombongan meninjau kegiatan pembangunan sekat kanal untuk pembasahan gambut (rewetting) dan revitalisasi ekonomi.
Khusus di Desa Limbung yang merupakan bagian Kesatuan Hidrologis Gambut Sungai (KHG) Punggur Besar-Sungai Kapuas ini, telah dibangun sebanyak 19 unit sekat kanal yang dibangun oleh kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dan kelompok tani (poktan) Bangun Rejo.
Budisatrio mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove sangat penting dalam pelestarian lingkungan. asistensi dan edukasi yang diberikan kepada pokmas sangat penting untuk respon cepat terhadap penanggulan kebakaran. Harapannya program bisa bermanfaat sebesar-besarnya dan dijaga sampai tahun yang akan datang.
“Kita harap teman-teman komisi IV memberikan dukungan konkrit khususnya terkait anggaran kepada BRGM dalam menjalankan tugasnya’ lanjutnya.
“ BRGM dalam penanganan karhutla berada di sisi hulu. Dengan partisipasi masyarakat penanganan kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin”. ungkap Hartono. Beliau meyampaikan juga bahwa adanya dukungan politis dari parlemen, sambutan yang antusias dari masyarakat juga dari pemerintah daerah, bisa memastikan program-program yang dicanangkan dapat berhasil.
Di Provinsi Kalimantan Barat sendiri, telah dibangun total 179 unit sekat kanal. Pembangunan sekat kanal ini mempunyai efek ganda. Selain ditujukan untuk mencegah terjadinya karhutla, juga mampu mendatangkan manfaat bagi perekonomian masyarakat. Sebab, proses pembangunan sekat kanal melibatkan 53 kelompok masyarakat (pokmas) dan menghabiskan total anggaran sebesar Rp 13. 972.558.000.
“Kami mohon tahun depan dapat dibangun minimal 5 sekat kanal lagi” ujar Wiyono, Kepala Desa Limbung kepada Wakil Komisi IV dan anggota lainnya. Aspirasi tersebut disambut baik oleh rombongan Komisi IV DPR RI , Komisi IV meyakinkan bahwa kegiatan ini akan tetap berlanjut untuk mendukung pencegahan karhutla serta perlindungan ekosistem gambut.
Kesempatan kali ini, rombongan juga melakukan pemanenan cabe pada lokasi bantuan revitalisasi ekonomi (R3) kelompok tani Terbit Usaha di Desa Limbung, yang beranggotakan 17 orang. . Poktan ini memanfaatkan bantuan R3 dengan mengelola lahan seluas 1,5 Ha. Hasil tani pada lahan ini berupa Jambu Kristal dan tanaman Holtikultura, seperti Cabe, Kacang Panjang, Terong dan Jahe. R3 ini merupakan insentif bagi desa untuk melindungi gambut di sekitarnya.
Di Kubu Raya, sebanyak 30 paket diterima oleh pokmas. Tercatat, total anggaran yang disalurkan untuk program ini mencapai Rp 4.196.484.000 di provinsi Kalimantan Barat.
Setelah meninjau pelaksanaan restorasi gambut, rombongan bertolak ke Desa Pasir, Kec. Mempawah, Kab. Mempawah, untuk mengunjungi lokasi rehabilitasi mangrove.
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi situs Badan Restorasi Gambut di www.brgm.go.id