SIARAN PERS
No: 12/SIPERS/BRGM/09/2022
dapat disiarkan segera
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan Universitas Riau (UNRI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) University luncurkan program KEDAI KOPI (Kedaireka, Kolaborasi, Partisipasi dan Inovasi) Riau. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Syamsuar, Gubernur Riau, dan dihadiri OPD Pemerintah Daerah Provinsi Riau, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, Suwignya Utama dan jajarannya. Selain itu, hadir pula Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Universitas Riau (UNRI), Saiful Bahri, beserta jajarannya dan Erika Budiarti Laconi, selaku Wakil Rektor IV bidang Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan IPB University dan jajarannya.
“Hari ini kami mengikuti kegiatan launching program KEDAI KOPI dari kerjasama BRGM bersama UNRI dan IPB. ini suatu langkah patut kami apresiasi kepada BRGM, yang menginisiasi kegiatan ini.” Ucap Syamsuar, Gubernur Riau.
Syamsuar berharap melalui kegiatan ini mahasiswa IPB dan UNRI turun langsung ke lapangan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi untuk mencintai lingkungan sekaligus edukasi kepada para petani agar menanam sesuai dengan kondisi dan ramah lingkungan.
BRGM telah menjalankan program KEDAI KOPI ini sejak tahun 2021 melalui kerja sama dengan 6 (enam) perguruan tinggi yang tersebar di provinsi Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat dengan total anggaran 4.240.426.000 berasal dari Kemendikbud Ristek, dan sebanyak 7.364.489.000 dari BRGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa agar dapat mengaplikasikan keilmuan, dan hasil risetnya langsung ke masyarakat. Tahun ini, BRGM meluaskan jaringannya dengan melibatkan 9 (sembilan) Universitas yang berada di provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimatan Timur, Papua, Jambi, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Papua Barat.
“Dalam bekerja, BRGM akan menggandeng berbagai pihak untuk bekerjasama karena restorasi gambut dan Rehabilitasi Mangrove tidak bisa kita lakukan sendiri. Oleh itu kami menggandeng berbagai pihak salah satunya adalah Universitas – Universitas. Khusus di Riau akan ada 3 Universitas, IPB University, Universitas Riau, dan Universitas Gadjah Mada.” Ujar Suwignya Utama, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi. Ia juga berharap melalui kerja sama ini pengalaman dan inovasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi semua.
Saat ini IPB University sudah memasuki tahun kedua kerja sama dengan BRGM dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk ramah gambut dan mangrove. Di Wilayah kerja Bengkalis dan Siak. Tahun ini, kegiatan tersebut akan dikembangkan menjadi produk yang berbasis ekspor, termasuk diversifikasi produk turunan dari sagu, nanas, olahan ikan serta pemanfaatan limbah pati sagu menjadi plastik ramah lingkungan dan limbah nanas menjadi serat tekstil. Selain itu, melalui skema PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) IPB University bersama BRGM akan melakukan pengembangan produk olahan atau turunan Sagu di Meranti dan pengembangan Sorgum di Bintan. Ekosistem gambut berkontribusi untuk ketahanan pangan alternatif, khususnya pada rawa gambut.
“Dengan adanya Kedai Reka kita berharap seluruh inovasi yang berada di perguruan tinggi yang ada di UNRI dan IPB ini bisa menjadi jembatan yang bermanfaat bagi masyarakat kita.” Ucap Erika Budiarti Laconi, Wakil Rektor IV Bidang Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan IPB.
Program KEDAI KOPI bersama Universitas Riau, juga tak kalah menarik. Dengan menggandeng PT. Bumi Palma Lestari Persada (SMART Agro), mahasiswa UNRI akan dilibatkan dalam mengaplikasikan model pengelolaan tata air bersama antara perusahaan dan masyarakat. Kegiatan yang akan dikerjakan adalah membuat neraca air, melakukan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat utuk membuat sekat kanal, pengukuran Tinggi Muka Air (TMA) dan pengelolaan tata air bersama-sama dengan konsesi dan masyarakat desa sebagai upaya mitigasi kebakaran lahan serta pembasahan lahan gambut.
“Kegiatan ini sangat bagus, kegiatan Kedai Reka ini lebih ke implementasi hasil penelitian ke lapangan. Sehingga selain menjalankan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kegiatan ini juga akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa.”ucap Saiful Bahri, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Universitas Riau.
Harapan dari kegiatan ini disampaikan oleh Khairi Fahruz, Mahasiswa Kehutanan Fakultas Pertanian UNRI. “Kami sendiri lebih banyak kepada restorasi gambut. Kami menganalisis bagaimana penyebab kebakaran di lahan gambut lalu bagaimana tata jalan air di lahan gambut. Harapannya, setelah kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.” Ucap Fahruz.
Pada akhir kesempatan, Gubernur Riau memberikan penyematan jas almamater kepada mahasiswa IPB University dan UNRI sebagai simbolik pelepasan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 62 mahasiswa dari UNRI serta IPB, yang akan tinggal di desa dan melakukan pendampingan kepada masyarakat, yang akan dikonversikan menjadi 20 SKS selama 2 bulan.